Balada tahun
baru dalam rajutan mimpi dan semangat baru meski dalam buku yang sama: hidup.
Tak selayaknya menghapus memori sekelam
dan sehitam pun itu, dan tak jua pantas mengelak bahwa diri ini kini dan nanti
adalah hasil sintesis segala memori dan peristiwa di masa lampau. Mari
berlanjut mengenang masa-masa tak terlupa (namun tak jua ingin benar-benar
mengulangnya haha). Tim II KKN Undip Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan.
Ceritera masa lampau tak akan pernah
berdaya tanpa mengenang pribadi per pribadi, individu per individu, mengupas
hal yang tabu untuk diungkap, membuka yang seringkali tak selayaknya, haha. Mari merangkai puzzle-puzzle
kenangan dalam bingkai profil pengurus Kecamatan
Tirto.
Wildan
Ardiansyah
Here we go! Our beloved Korcam,
Wildan Ardiansyah, pemilik akun twitter @wildanardian
yang lama tidak aktif, asal Bekasi. Kemampuan public speaking-nya jelas teruji, tapi bukan soal sepi menyepik.
Wildan
kalau mandi lamaaaaaaaa banget bisa 1 jam! Kalau ditanya “Wil, ngapain aja sih
di kamar mandi?”, sambil tersipu Wildan maenjawab, “Haha biar saya dan calon
istri saya saja yang tahu”. See? Hahaha. Nah, selain itu dia kalau makan banyaaaaaak
banget, menggunung. Inilah sedikit kebiasaan Wildan yang membuat gempar
anak-anak KKN terutama teman sedesanya.
Wildan
ini gemar menebarkan salam hangat terdahsyat untuk keluarga di rumah. Inilah
sekelumit gambaran personal seorang Wildan. Selama KKN juga, jaketnya sering
kucel, rambutnya juga. Eh pas giliran foto studio, udah necis aja nih korcam
satu. Hahaha.
Lepas
dari itu, Wildan dikenal aktif di kegiatan kemahasiswaan. Karirnya memuncak
ketika menjadi Ketua HMJ Administrasi Publik dan tahun berikutnya hijrah ke BEM
FISIP. Pantas saja, sejak awal pemilihan korcam Tirto, Widan ini langsung memperoleh
suara terbanyak. So, hidup mahasiswa!
Belakangan
benih-benih cinta bersemi selepas KKN. Wildan Sang Korcam ternyata meneruskan “silaturahim”nya
dengan Sekretaris Desa Pacar. Wildan mengaku saat KKN belum ada getar nyata
yang meyakinkannya, tetapi memang inilah the
power of silaturahim yaaaaaa Wil :p
Muhammad
Zulfa Alfaruq
Wakorcam,
MZA. Zulfa (sekadar mempertegas dia ini laki-laki walau namanya manis), Mawapres
Fakultas Psikologi, Ketua Senat Mahasiswa, sekaligus aktivis dakwah Rohani
Islam. Tenang, santun, humoris dengan guyonan out of the box.
Rezeki
si wakorcam ini tinggal di Desa Silirejo. Desa persimpangan yang harus melewati
jalan gelap tanpa listrik dan penuh lubang. Kanan kirinya hamparan kebun tebu
dan pepohonan rindang lain.
Dedikasi
saat KKN selain jadi wakorcam, Zulfa siap sedia antar jemput gadis Desa
Dadirejo, Rona, kalau rapat malam. Kalau
mantengin tweet-tweetnya, Zulfa ini
kerap bercerita tentang hati bak seorang pujangga.
Skiers
apakah kalian memerhatikan kacamata Zulfa? Dia punya dua kacamata lhoooo. Yang
pertama kacamata frame berbetuk
persegi panjang, satunya lagi full frame
hitam tebal ala Bung Hatta. Setelah dikonfirmasi, dengan senyum tersipu Zulfa
bilang kacamata itu buat cadangan. Ya ya asal bukan wanita cadangan aja yaa
Zulfaaaaaa hahaha.
Agus Riyanto Poerwoprajitno
Bendahara
kecamatan. Well, Agus ini termasuk laki-laki yang teliti, ya ga salah kalau
jadi bendahara. Sebelum dan selama KKN dia disibukkan dengan menyusun Rencana
Anggaran Biaya (RAB) Expo Kecamatan
Tirto. Terus, terus, dan terus revisi seiiring fluktuasi pengeluaran dan
penerimaan keuangan. Ya karena sponsor meleset maaan... hahaha.
Agus
termasuk satu dari dua anak Teknik Kimia 2010 yang berhasil KKN duluan, selain
Bu Sekcam kita Rona Trisnaningtyas. Selama persiapan dan saat KKN sesekali anak
Beswan Djarum ini menghilang dari peredaran karena mobilitasnya yang tinggi.
Keren deh! :D
Obrolan
hangat tetang Agus adalah ketika terbongkar skema drama penembakan cinta untuk
sang kekasih hati. Pecahlah rasa penasaran dan tawa skiers. Hahaha.
Bangkit Sasongko
Bangkit
Sasongko, cowok kece badai asal Kudus dengan tinggi ± 180 cm. Selama KKN
sepertinya sering banget wisata kuliner. Buktinya, doi nih yang
merekomendasikan menu takjil dan buka
puasa saat buber kecamatan. Gayanya itu lho meyakinkan, mengangkat jempol
seraya berkata “Menurutku sih enak”.
SWOT-nya Mas Bangkit ini : Strength (S) tinggi, easy going, menawan, mantan Ketua Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) FEB. Weakness (W) takut menyakiti hati wanita. Opportunity (O) tawaran jadi artis hahaha. Treath (T) oh maaan more than 2 years 3 months nih saat KKN hahahaha.
SWOT-nya Mas Bangkit ini : Strength (S) tinggi, easy going, menawan, mantan Ketua Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) FEB. Weakness (W) takut menyakiti hati wanita. Opportunity (O) tawaran jadi artis hahaha. Treath (T) oh maaan more than 2 years 3 months nih saat KKN hahahaha.
Eh iya,
si masnya pernah panik pas KRS-an lhooo. Maklum KRS FEB emang ribet. Sampai
beberapa hari status doi “nggantung” gara-gara belum dapat kelas
Kewarganegaraan. Sabar ya, Bang!
Puncak
karirnya di KKN bukan karena dia jadi Sie Acara Expo sama Liza, tapi waktu jadi
juri fashion show SD dan Remaja sama
Annisa (Duta Wiasata Banajarnegara yang KKN di Desa Sidorejo) yang berkedok
mahasiswa Beswan Djarum.
Hendy Aprilian Hidayat
Hendy
Aprilian Hidayat, anak rantau pantang pulang sebelum sukses, status kala KKN
pun masih “nggantung” gara-gara pengumuman fast
track MIESP tak kunjung keluar. Tapi
sekarang udah kan? Selametaaaan biar berkah, Hen :p
Skiers,
apa kesan pertama yang kalian tentang Hendy? Atau saat pertama dia bersuara
menyampaikan aspirasi? Kritis? Solutif? Mak
Jleb Jlbe? Seram? Atau bahkan malesin? Ya, wajar dan sah-sah saja skiers.
Hahaha. Pemuda Pangkalanbun ini sejatinya adalah mantan ketua Lembaga Pers
Mahasiswa FEB, Edents namanya. Jadi, tidak heran kan gaya Hendy gitu. Jurnalis
maaaan.
Doi suka
nyanyiin mars FEB “Economic! Economic!
Economic goes marching in......” dan disubstitusi
dengan lirik lain. Lain lagi nyayiin mars teknik, terus entahlah dipropaganda
macam apalagi dengan ganti lirik dan ngomporin banyak hal.
Selama
KKN tugasnya menjadi Sie Transkapjin—transportasi, perlengkapam, dan
perijinan—hmmm meski sebenarnya ijin sesuai EYD-nya itu izin kan ya? Hahaha.
Bapak
Hendy jadi hero banget pas bikin rainbow card alias kartu pelangi membantu
para sekcam yang sudah mentok. Dengan kelihaian dan kegesitannya tangan doi menari
di atas keyboard laptop. Dan
tadaaaa... jadilah (sejadinya) kartu pelangi pelengkap LPK Kecamatan. Thanks
Hen!
Rajendra Wishnu Tristantyo (erwete:D)
Pembalap
asala Pemalang. Mengapa demikian? Karena pasca-KKN dia jatuh dari motor dan
anak-anak Tirtoski Kecski ribut di group
Whatsapp memperbincangkan klaim asuransi mahasiswa KKN. Bukannya malah
mengkhawatirkan korban hahaha.
Banyak
cerita tentang Jendra. Pertama, rezekinya Jendra ditempatkan di Desa
Karanganyar. Desa yang “antik” banget skiers! Di desanya, Jendra jadi anak
baik-baik, kalau habis kumpul kecamatan, wajib lapor hasil ke semuan aggota
desanya, terutama lapor keee....keee...ke kordesnya :D. Okay skip cerita
tentang itu.
Nah
karena rumah Jendra yang dekat dari lokasi KKN, sering nih anak satu balik
rumah, nggak tidur di posko. Oh yaaa, di kepengurusan KKN doi jadi Sie Dekdok
sama Mas Adri. Dia bangga banget pas nunjukin poster dan backdrop untuk Expo
Kecaatan yang malah dibuat duduk-duduk pengurus kecamatan di bawah naungan
langit malam Tirto. Dududu~
Ah
cerita sebelumnya bakal ga seberkesan cerita cintanya Jendra ini. Slogannya
“Mari Bung Rebut Hatinya!” *pakenadahalohalobandung* Dialah pejuang hati Liza
(Elenka:D) mojang Desa Wuled. Ini lho skiers, salah satu bukti The Power of Ceng-Cengan dan Kisah Kasih
Nyata. Perjuangan Jendra alhamdulillah membuahkan hasil. Meski keduanya sempat
menyangkal.
Arief Andriansyah
Kakak
kita bersama, Arief Andriansyah. Mahasiwa Teknik Sipil tingkat akhir, anggota
rumpun ngapak asal Tegal. Hingga cerita ini dilansir doi masih berjuang dengan
TA-nya. Mas Andri ditempatkan di Desa Samborejo sama seperti Hendy. Ternyata
selama KKN doi masih ribet SP, beruntung banget bisa aman dari inspeksi DKKN
ya. Hahaha.
Well... Mas
Andriski ini partner-an sama Jendra
jadi Sie Dekdok. Skiers Mas Andri ini lhoooo yang berjasa nge-shoot video
flashmob Goyang Caesar pas Expo Kecamatan. Saking enjoy-nya, dari atas panggung Mas Andri
senyum-senyum sendiri sambil goyang-goyang dikit. Berdidkasi sekali kakak kita
ini, bertugas dan ngerem hasrat goyangnya. Hahaha.
Mas Andri, Hendy, dan Aisyah suatu hari
kebagian tugas untuk masukin proposal sponsorship
expo ke Teh Bandulan dan Qonita Batik. Nah Aisyah ini mengaku trauma karena
diboncengin Mas Andri gara-gara ngebut dan full musik dangdut. Serupa deh sama Rona yang juga didendangankan musik dangdut sepulang jalan-jalan dari Pantai Sigandul.
Yohanis Lundji Kadu Mbani
Daaaaan sekarang ada Yohanis Lundji Kadu
Mbani. Hai, Jhoni! Tidak banyak hal yang terungkap dari Jhoni. Siap
sedia bertugas jadi Sie Humas KKN Tirto. Meski pendiam, tatkala mahasiswa FISIP
ini speak up, semua mata bisa tertuju
padanya. Aksen dan logat bicaranya sungguh menarik perhatian.
Jhoni
ditempatkan di Desa Curug sejoli dengan Agus yang letaknya
jauuuuuuuh dari pusat kecamatan. Tapi kalau berkukjung ke desanya mata kita akan
dimanjakan dengan hamparan hijau sawah dengan insfrastruktur jalan yang sudah
cukup baik.
Part pria-pria
telah usai. Mari beranjak dari para Arjuna yang baik hatinya menuju profil
Srikandi-srikandi muda Kecamatan Tirto yang tak kalah kece badai haha
Rona
Trisnaningtyas (miss sepik-able :D)
Ini dia, kandidat korcam asal Fakultas
Teknik *yangakhirnyadikalahkanwildan*. Dia akhirnya ter(di)tunjuk menjadi
sekretaris kecamatan karena urusan gender haha. Sering merasa terdominasi dan
menjadi kaum minoritas karena tak punya banyak teman sejurusan di Kecamatan
Tirto.
Let’s move. Coba perhatikan salah satu bagian namanya:
“trisna”. Bagian ini berarti banyak bagi hidupnya. Bukan karena nama adalah
do’a, namun lebih karena bagian tersebut menunjukkan seperti apa dirinya,
paling tidak semasa KKN haha. Menjadi bahan sepik-an karena ekspresinya yang hanya
tertawa (ngekek rak jelas) dan dijuluki Sang Princess
karena menjadi bahan rebutan (makna konotatif hehe).
Skiers, masih ingatkah momen terakhir
Rona bermotor berdua dengan Mas Andri di Pantai Sigandu? Duo teknik
kimia-teknik sipil ini bisa saja akan cocok karena mungkin dapat membuat
inovasi di bidang teknik misalnya bangunan anti kiamat dari bahan sabun. Namun
konon Mas Andri harus menjadi ketua organisasi untuk bisa mendapatkan cewek
pendaki gunung ini. Semangat Mas! J haha. Poskonya pernah jadi tempat
kumpul mahasiswa se-kecamatan dan Goyang Cesar ala Tirto.
Dia ini salah satu yang paling berjasa
dalam nilai KKN kita semua guyski, karena berkat dia dan Aisyah LRK, LPK, dan segala teman-temannya yang bersifat
administratif dan kesekretariatan bisa selesai. Juga memberi kita Hendy dan
Bangkit mangga super enak di desa Dadirejo, serta menampung belasan perangkat kecamatan
di poskonya (yang cukup lumayan agak sempit sekali, jauh dari peradaban,
jalannya berbatu dan berlubang, hutan disana sini hahaha), demi menggarap kartu
pelangi. God job, girl!
Aisyah ODP (Oktasari Dian Pertiwi)
Aisyah ODP, sekcam 2 hasil pilihan dari
bu sekcam 1, Rona. Dia ini perangkat kecamatan utusan dari Desa Sidorejo dan
dipilih Rona untuk menjadi pendamping hidupnya (#eaaaa) selama KKN di Tirto.
Dikenal sebagai pentolan UPK (unit
pelaksana kegiatan) Tari FEB Undip, spesialisasi tari jawa. Detil, tampak grasa-grusu namun penuh perhitungan khas banget aktivis, organisator kegiatan.
Maklum, dia ini pernah merumput (bahasa pemain sepakbolanya) di HMJM FEB Undip
-yang terkenal sering punya acara bagus-. 2 tahun mendekam di HMJM, dia
melebarkan sayapnya untuk jadi penggagas tari jawa di FEB.
Berasal dari kota mendoan (haha), dia
ini seringkali tampak seperti ibu-ibu pengajian: bergamis. Hobi banget pake
masker selama rapat kecamatan, masih inget guyski? Kalo Zulfa dikenal sebagai
pendakwah yang sering tampil dengan twit-twit menyentuh ala pujangga, Aisyah
ini versi ceweknya, meski seringkali terlihat bergalau ria, haha.
Berjasa dalam pembuatan, pencetakan, dan
pengumpulan rainbow card (bukan cake)
di masa-masa akhir upacara penarikan mahasiswa KKN, wong jowo kenthel ini bersama Jhoni, Liza, Shafira, Zulfa, dan Mbak
Ayu tidak ikut main ke pantai Sigandu di saat-saat akhir KKN. Kasian ya :p. Well, mbak-mbak yang pernah jadi Duta Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banymas kala
itu punya
target jadi lulusan terbaik jurusan Manajemen. Mari kita doakan bersama guys!
Liza Nurul
Khotimah (elenka
:p)
Liza -atau lebih enak dipanggil elenka
haha-, utusan dari desa Wuled (Desa Teladan KKN
periode ini)
yang menjabat sebagai seksi acara saat KKN. Mahasiswi psikologi ini berperan
besar (bersama Bangkit) dalam keberlangsungan acara-acara kecamatan.
Terlihat sangat sibuk dan lesu saat expo
masa-masa akhir KKN (meski terlihat sangat bahagia pasca KKN *lirik Jendra*
haha). Mungkin karena ribet sama juklak (petunjuk pelaksanaan) lomba dan detil
acara yang rempongitasnya tidak perlu diragukan lagi.
Meski poskonya salah satu yang paling
jauh dari pusat kecamatan (Desa Pacar dan Samborejo tentunya :p), si Liza ini
masih semangat untuk rapat dan berkumpul bersama Tirtoski Kecski. Motornya yang
masih kempling (hahaha) dan motor Aisyah sering banget dipake para pria (bareng
wanita juga sih) untuk menjemput makanan di Dadirejo yang notabene jauh dari
peradaban dan jalannya berbatu. Kasian motormu Liz, haha.
Yaaaap, dan akhirnya yang sangat menarik
dari profil sang Tlogosari(er) adalah ceritanya bersama Rajendra “erwete” Wishnu Tristantyo. Well, kami semua berbahagia atas kebahagiaan kalian.
Semoga lekas menjadi pasangan yang resmi secara agama dan negara guys, doa kami
menyertai haha. Aamiin! J
Shafira Inas Nurina, mahasiswi jurusan
Ilmu Komunikasi yang menjadi utusan Desa Pandanarum. Shafira kemudian menjadi
partner Hendy dalam ber-transkapjin-ria.
Shafira ini aktif di organisasi artist
nya Undip: PSM. Kita rugi guys nggak memberi ruang buat Shafira menampilkan
suara emasnya pas expo. Beliau berjasa banyak dalam penyediaan pita pembukaan
expo yang dipotong Pak Camat. Itu pita desanya Shafira, haha.
Puncak karier Shafira selama KKN terjadi
saat Pandanarum jadi desa penanggung jawab acara nonton layar tancap bareng di
lapangan kecamatan. Waktu itu Shafira dkk nampilin video sulap yang mereka
bikin sendiri. Kocak, superkocak. Remember
guys? Mereka tampil dengan gaya Demian, pesulap kondang Indonesia. Kalo
Demian sering bilang: “Saatnya bilang, sempurna”, Pandanarumers bilang:
“Saatnya bilang, sempolan!”. Video ini membuat nama Shafira dkk melambung. Dan
makin melambung saat Goyang Cesar di Dadirejo. Selamat, Shaf! :D
Nindita Ria
Noviana
Lanjuuut. Yang selanjutnya ini mahasiswi
jurusan Administrasi Publik. Selama KKN dia tinggal di desa Pucung (yang
diplesetkan jadi Cupung dan punya slogan ceria: cupung ceria -_-).
Aktif bermedia sosial kemudian
menjadikan Nindita –yang sering disapa Ninin- sebagai admin Twitter kecamatan
Tirto selama KKN: @KknTirto2013. Twitter ini ternyata masih ada pemirsa, haha.
Twit terakhir tanggal 5 September, waktu nilai KKN sudah keluar. Setelahnya,
tidak ada tanda-tanda kehidupan. Yuk mari sambangi profil twitter kita itu, stalkingin twit-twitnya, dan mulai bermain dengan
puzzle-puzzle kenangan di Tirto, hehe.
Meskipun agak sedikit rada alay (haha)
twit karya Nindita sang admin ini mampu membuat kita (setidaknya saya sendiri)
agak merindukan masa-masa KKN, haha. Cayooo, cah medsos!
Ayu Rahmawati
Tirto
Ayu Rahmawati Tirto, mahasiswi Psikologi
2010. Selama KKN bertugas di Desa Tanjung bersama Bangkit Sasongko, cewek
jangkung ini salah satu pentolan Perangkat Kecamatan juga. Dan hampir dapat
dipastikan (dengan ilmu sotoy), dosen KKN memilih Mbak Ayu untuk jadi 1 dari
sekian mahasiswa yang KKN di Tirto karena nama belakangnya! Haha.
Anda masih mendengarkan radio dan berkirim
salam? Mungkin anda mengenal suaranya. Ayu (yang sering dipanggil Mbak Ayu) ini
sering menduara lewat 90.2 Trax FM Semarang. Terkenal kan? Haha.
Sebagai seorang penyiar radio, wajar
saja kalau Mbak Ayu ini punya gaya bicara mantap, pandai bergaul, dan jadi MC
kondang saat buka bersama Tirtoski. Saat KKN, Mbak Ayu ini yang memperjuangkan
tanda tangan ketua LPPM Undip Prof. Imam Ghazali untuk di proposal sponsorship.
Yap, dia menjabat sebagai seksi danus.
Berpostur jangkung, rambut terurai,
berkacamata, celana jeans, dan sepatu (ntah boots atau semi haha), wajar kan
kalau saya mengira Mbak Ayu ini rocker? Dan ternyata memang benar. Dia aktif
ngeband, pemirsa! Hehe. Are you ready to
rock, guys?
Sundari Yuwan
Angela
Oke, ini personil perangkat kecamatan
terakhir. Biasa dipanggil Yuwan, dia jadi utusan asal desa Ngalian. Mahasiswi
jurusan Administrasi Publik ini dapet kerjaan untuk jadi temennya Mbak Ayu di
danus.
Yuwan nih anak Pekalongan asli yang
berjasa banget jadi navigator pas nembusin proposal sponsorship ke Bupati Pekalongan, PMI, dan dinas-dinas. Nah sebagai
putri daerah doi juga demen mempromosikan Pekalongan termasuk
kuliner-kulinernya :9
Desanya punya cerita unik seputar
kordesnya, hehe. Okay, off the record
guyski. Desanya Yuwan ini cukup menonjol. Selain karena wilayahnya yang ada di
ujung dunia ketiga, bersawah-sawah, posko dikelilingi bambu, Ngalian juga
ngadain donor darah guys. Keren ya? Salut, Yuwan!
Tim Perangkat Kecamatan TIrto sepertinya
dihuni mahasiswa-mahasiswi berprestasi di bidangnya masing-masing. Pendaki
gunung, asisten lab, penari, organisastor, jurnalis, mawapres, dan yang
lainnya. Kita semua mesti percaya, ini semua tidak by nature. Ini semua by
designed. Tuhan merancang pertemuan kita sebagai untuk bertemu lewat proses
yang panjang guys. Well, seharusnya sinergi ini masih terjaga rapi, semoga kita
tak kehilangan kontak meski tak saling tampak, masih terikat mesti tak kasat.
Untuk segelas teh bandulan, setusuk sempolan,
kami ucapkan terima kasih telah menghidangkan keramahan dan menggairahkan semangat
bagi jiwa –jiwa kami.
Entah keluarga KKN di desa maupun di kecamatan
ini, tetapi sejatinya kami diberi cara yang indah oleh Allah Swt., mempertemukan
dengan orang-orang yang begitu banyak memiliki talenta, membuat kami belajar
banyak darinya, sadar atau pun tidak.
Tips: baca tulisan ini
sembari mendengarkan lagu Project Pop, ingatlah hari ini.
Kamu sangat berarti, istimewa di hati,
selamanya rasa ini..
jika tua nanti kita tlah hidup masing-masing..
Ingatlah hari ini..
Sepotong chococake dari :
Aisyah ODP dan Hendy A. Hidayat owner http://hendyaprilian.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar